Integrasi Ilmu dalam Konsep Diri Manusia

 


Konsep Diri Manusia (Biologis & Kejiwaan) 

1. Pengertian Konsep Diri 

    Konsep diri merupakan kesadaran seseorang mengenai siapa dirinya. Menurut Deaux, Dana, dan Wrightman konsep diri adalah sekumpulan keyakinan dan perasaan seseorang mengenai dirinya. Keyalinan tersebut bias berkaitan dengan bakat, minat, kemampuan, fisik, dan sebagainya3 Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif. 

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri 

    Konsep diri diri positif maupun negatif dipengaruhi oleh beberapa faktor. Terdapat beberapa faktor spesifik yang akan dikembangkan oleh seorang remaja, antara lain: 

a. Jenis kelamin Dalam keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat yang lebih luas akan berkembang bermacam-macam tuntutan peran yang berbeda berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Tuntutan ini berdasar tiga macam kekuatan yang berbeda, yaitu biologis, lingkungan keluarga dan kebudayaan. 

b. Harapan-harapan Stereotipi sosial mempunyai peranan yang penting dalam menentukan harapan-harapan apa yang dipunyai oleh seorang remaja terhadap dirinya itu merupakan pencerminan dari harapan-harapan orang lain terhadap dirinya. 

c. Suku Bangsa Dalam suatu masyarakat terdapat suatu kelompok suku bangsa tertentu yang dapat dikatakan tergolong sebagai kaum minoritas. Remaja dari kelompok minoritas umumnya mengembangkan suatu konsep diri yang kurang positif dibandingkan kelompok mayoritas lainnya 

d. Nama dan pakaian Nama dan pakaian mempunyai pengaruh yang cukup penting bagi perkembangan konsep diri remaja. Nama atau panggilan tertentu yang membesar-besarkan kelemahan dalam diri seseorang dapat mempunyai pengaruh yang negatif terhadap perkembangan konsep diri remaja.

3. Perkembangan Konsep Diri

    Konsep diri yang pertama kali terbentuk disebut konsep diri primer. Hal ini diperoleh dl lingkungan keluarga terutama pada tahun-tahun awal kehidupan. Kemudian konsep diri akan terus berkembang sejalan dengan semakin luasnya hubungan sosial yang diperoleh anak. Bagaimana orang-orang disekitarnya memperlakukan dirinya, apa yang mereka katakan tentang dirinya, status yang diraihnya dalam kelompok akan memperkuat dan memodifikasi konsep diri yang telah terbentuk dalam keluarga. Karena struktur konsep diri tersebut berkembang secara hirarkis dan saling terkait satu sama lainnya, maka ia akan mencapai tingkat perkembangan tertentu yang relatif stabil. Namun ada jugal pendapat yang mengatakan bahwa sepanjang kehidupan seseorang konsep dirl individu secara kontinu akan berkembang dan berubah.

4. Konsep Diri Menurut Perspektif Islam

    Dengan konsep diri yang baik maka individu akan mengenal dirinya dengan baik. Jlika l individu mengenal dirinya dengan baik, maka ia akan mengenal Tuhannya pula. i Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat al a'raaf ayat 172 sebagai berikut: 

ز اَ َخرَ ۡ َو اِذ ِس ِهۡن فُ ى اًَۡ ٰٰٓ َو اَ ۡش َهدَ ُهۡن َعل ُهۡن ّزِ يَّتَ ِهۡي ُظ ُهۡى ِز ِهۡن ذُ َ دَم ٰ ا بٌَِ ۡىۤۡ ِ بُّ َك ِه ۚ ُُۡن ۡيۢۡ ِ َسبّ اََ ؕ ى َ ۡس ُُ ب ٰ ۡىا بَل ُ ۛ ۚۚ َش ِه ََلَ ۛ ۡدًَل َ ۡىا يَۡىم ُ ۡىَ ۚۚ اَۡى ََُُ َوِة اًَِّل ُكٌَّل َعۡي ٰهرَا ٰغِفِلۡيي ُِٰي ۡ اَ 

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, "Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini." 

    Maksud dari ayat diatas adalah bahwa sejak awal manusia sesungguhnya telah memiliki konsep diri yang ideal : yaitu ia mengakui bahwa segala sesuatu adalah milk Alah SWT dan ia wajb untuk menyembah kepadaNya. Konsep diri yang demikian itu merupakan konsep diri ideal karena dengan hal tersebut manusia akan selalu berhat-hati alam aktivitasnya dan segala usahanya ia tujukan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Identitas Diri dan Artikulasi Komunikasi Dengan Sesama

    Hubungan antar sesama tidak pernah luput dari kehidupan kita sebagai manusia, karena sesungguhnya kita tidak akan bisa hidup sendiri-sendiri, kita tidak akan bisa melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Manusia selalu berusaha untuk menjalin komunikasi dan interaksi dengan sesamanya. Manusia selalu berusaha mengaktualisasikan dirinya atau ketika manusia belajar mengenai dirinya sendiri, sesamanya, dan lingkungan sekitarnya, maka manusia itu selalu memerlukan uluran tangan dari orang lain. Maka dari itu diperlukan terjalinnya hubungan antar sesama. Sebelum menjalin hubungan antar sesama manusia, kita terlebih dahulu harus menjalin hubungan antar sesama Tuhan dengan hubungan antar sesama diri sendiri, setelah kedua itu telah tercipta maka tidak akan sulit untuk menjalin hubungan antar sesama manusia, karena kunci terjalinnya suatu hubungan yang baik itu adalah diri sendiri dengan Maha Pencipta.

1) Hubungan Antar Sesama Tuhan 

    Menjalin hubungan dengan Allah adalah kebutuhan yang paling utama dalam hidup didunia, karena bagaimanapun manusia adalah mahkluk ciptaan Tuhan yang harus selalu mengingat akan Sang Pencipta. Menjalin hubungan yang baik dapat dilakukan dengan cara menaati segala aturannya dan menjauhi segala larangannya. Kita juga dapat menjalin hubungan dengan Allah melalui ibadah, melalui doa-doa yang kita panjatkan dan juga selalu mengingat Allah dimanapun dan kapanpun. Karena sesungguhnya jika kita berdoa itu sama saja dengan kita menjalin komunikasi dengan Yang Maha Kuasa dan juga ketika kita senantiasa mengingat Allah maka kita akan senantiasa mendapatkan kedamaian hati dalam menjalani setiap langkah kehidupan. 

    Pentingnya menjalin hubungan dengan Allah karena kita adalah mahkluk ciptaannya dan tidak mungkin kita tidak menjalin hubungan dengan pencipta kita, dan apapun yang kita lakukan bergantung pada kehendaknya. Dan juga hubungan dengan Allah akan mempengaruhi hubungan kita dengan sesama manusia. Yang dimana kehidupan manusia tidak akan berubah ketika tidak melibatkan Allah dalam kesehariannya didunia. 

2) Hubungan Antar Sesama Diri Sendiri

    Yang dimana hubungan antar diri sendiri diwujudkan dalam bentuk rela, menerima, sabar, memahami diri, dan mencintai diri. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki akal, rasa, dan kehendak sehingga mempunyai tujuan hidup yang berbeda-beda. Tujuan hidup yang sama adalah untuk mencapai kebahagiaan hati bersama. Sedangkan kebahagiaan hati bersama dapat tercapai apabila sudah mendapatkan kebahagian pribadi. Kebahagiaan pribadi terlaksana apabila manusia mampu menerapkan sikap rela, menerima, dan sabar. 

    Sikap rela yang dimaksud disini adalah kesanggupan untuk melepaskan seperti melepaskan hak milik, kemampuan-kemampuan dan hasil-hasil pekerjaan sendiri yang menjadi keharusan dan tanggung jawab. Sikap menerima yang dimaksudkan disini adalah menerima segala apapun yang menimpa atau mendatangi kita terkhusus hal-hal yang buruk, tanpa memberikan protes. Jadi memahami hubungan antar sesama diri sendiri itu sangat penting karena bagaimana mungkin kita bisa mejalin hubungan antar sesama manusia jika diri kita sendiri saja masih belum bisa kita pahami apa lagi ditambah dengan orang lain yang tentunya memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

3) Hubungan Antar Sesama Manusia

    Hubungan antar sesama manusia itu sendiri dapat diartikan sebagai komunikasi antar pribadi yang berarti komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis yang komunikator dan komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan, dan tindakan yang dilakukan juga didasarkan atas kebersamaan. Dan dapat juga diartikan bahwa apabila kita ingin menciptakan komunikasi yang akrab dengan orang lain maka dapat didahului oleh pertukaran informasi tentang identitas maupun mengenai masalah pribadi yang bersifat sosial.

Komentar